PEMELIHARAAN KELINCI POTONG UNTUK KONSUMSI
Makalah
Untuk memenuhi tugas matakuliah
Bahasa Indonesia
yang dibina oleh Bapak Didin Widyartono
Oleh:
Ahmad Nurohim
0910553001
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
FAKULTAS PETERNAKAN
DESEMBER 2009
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kelinci dipelihara pada dasarnya untuk memberikan kepuasan bagi pemiliknya karena dapat memberikan suasana alami berupa penampilan bentuk,warna dan tingkah laku yang lucu dan imut. Selain itu banyak juga penggemar kelinci memelihara kelinci untuk tujuan koleksi maupun sebagai konsumsi pribadi.
Awalnya memelihara kelinci hanya sebuah kegemaran atau hobi belaka dan sebagian orang beranggapan memelihara kelinci memiliki daya tarik tersendiri,kebanyakan orang membeli kelinci untuk menghilangkan kejenuhan. Namun dari hobi tersebut berkembang menjadi bisnis alternatif yang menjanjikan karena tidak perlu biaya yang terlalu besar,tetapi justru menguntungkan daripada bisnis-bisnis ternak besar lainnya.
Kegemaran kelinci telah membuat daya tarik sendiri sehingga muncul kelompok-kelompok pecinta kelinci,begitu juga yang kini terjadi dikalangan masyarakat. Walaupun ternak kelinci potong ini sudah tidak asing lagi dan sudah dikembangkangkan sejak lama namun para kalangan luas belum menyadari bahwa ternak kelinci potong ini sangat menguntungkan.Sebenarnya ternak kelinci ini sangat menjanjikan bila seseorang jeli melihat situasi dan pangsa pasar hewan,kelinci ini bisa dijual sebagai kelinci hias maupun kelinci potong, yang sama menghasilkan keuntungan yang tidak sedikit. Maka makalah yang saya buat ini akan menjelaskan tentang pemeliharaan kelinci potong.
1.2 Perumusan Masalah
Dalam suatu pemeliharaan kelinci potong tentunya ada beberapa masalah yang akan timbul seperti :
1.2.1 Bagaimana cara penempatan lokasi yang cocok?
1.2.2 Apa makanan yang tepat untuk kelinci potong secara cepat?
1.2.3 dan bagaimana mengatasi penyakit pada kelinci potong tersebut?
1.3 Tujuan
Tujuan pembuatan makalah tentang peternakan kelinci potong ini adalah :
1.3.1 Mempelajari pemeliharaan kelinci potong yang akhir – akhir ini banyak diminati.
1.3.2 Membandingkan beberapa pendapat tentang cara – cara pemeliharaan kelinci potong.
1.3.3 Mendapatkan pengetahuan dalam mengatasi masalah yang terjadi selama pemeliharaan kelinci potong.
1.4 Manfaat
Diharapkan dari pembuatan makalah pemeliharaan kelinci potong ini memberikan manfaat berupa :
1.4.1 Bertambahnya wawasan dan pengetahuan pembaca tentang pemeliharaan kelinci potong.
1.4.2 Menambah pengetahuan serta ketrampilan pada pembaca di dalam pemeliharaan kelinci potong yang meliputi perkandangan, pakan, prawatan keseharian kelinci potong.
1.4.3 Menambah informasi pada kalangan umum tentang pemeliharaan kelinci potong dan khususnya pada peternak kelinci potong yang ingin mengembangkan peternakannya.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pemilihan lokasi pemeliharaan kelinci potong
Pemilihan tempat pemeliharaan ini sangat mempengaruhi kelangsungan hidup kelinci itu sendiri, bila tempatnya sangat buruk atau tidak cocok maka kelinci yang ada di tempat itu kualitasnya bisa dipastikan rendah, sebaliknya bila tempatnya cocok untuk kelinci bias dipastikan kualitas kelinci tersebut akan tinggi. Biasanya tempat pemiliharan kelinci harus memenuhi criteria untuk menghasilkan kelinci yang unggul,criterianya adalah sebagai berikut :
2.1.1 Pertama adalah dari segi keamanan karena harga kelinci yang akhir - akhir ini sangat tinggi, maka tempat pemeliharaan sekelilingnya di bangun dinding batako ataupun dinding bata yang dilapisi semen,
2.1.2 Kandang kelinci harus terkena sinar matahari yang cukup,karena bila kandang kelinci lembab rawan penyakit yang bias menyebabkan kelinci sakit lalu mati.
2.1.3 Kedua yaitu tempat pembuangan kotoran kelinci ( sanitasi ) , kotoran kelinci ini masih dapat dijual sebagai pupuk kandang yang berguna untuk kesuburan tanaman.
2.1.4 Tahap selanjutnya adalah tempat makan kelinci, tempat makan ini harus disesuaikan dengan tubuh kelinci,tidak boleh terlalu tinggi agar kelinci tidak kesulitan untuk makan.
2.1.5 Terakhir adalah kelengkapan alat untuk pembersihan kandang kelinci.
Bila kriteria – kriteria tersebut sudah di lakukan dengan baik maka kelinci potong akan aman dan sehat didalam kandang karena hal yang sering dilupakan oleh para peternak kelinci adalah bagaimana membuat kandang yang baik untuk kelinci potong? Padahal kandang ini adalah tempat sehari – hari kelinci itu hidup.
2.2 Pemilihan makanan yang tepat untuk penggemukan kelinci
Kelinci liar dalam hal mencari makan sangatlah bebas, bebas dalam arti memilih makanan yang disukai atau makanan yang cocok, namun bila kelinci ternak dalam hal makan harus diperhatikan dengan baik karena makan kelinci ini tergantung pemiliknya.Pemilihan makanan bagi kelinci sangatlah berpengaruh untuk kelangsungan hidup kelinci itu sendiri, maka dari itu pemilihan makanan ini harus selektif karena ada makanan yang tidak cocok untuk kelinci yang menyebabkan kelinci itu sakit atau mempunyai masalah pada pencernaannya, untuk menghindari hal tersebut kita harus memahami bahwa kelinci merupakan hewan ternak pseudo-ruminant, herbifora yang tidak dapat menyerap serat – serat makanan dengan baik,proses fermentasi makanan hanya terjadi di dalam usus besarnya saja, karena ±50% dari bagian pencernaan kelinci adalah usus besar. Biasanya peternak tradisional hanya memberi pakan kelinci hijauan daun saja padahal hijauan ternak ini bila langsung diberikan pada kelinci dalam bentuk yang masih segar sangat tidak baik, karena hijauan pakan tersebut masih mengandung racun dan getah alangkah baiknya bila pakan hijauan tersebut di layukan terlebih dahulu untuk menghilangkan racun dan getah yang menempel, perlu diketahui bahwa daya cerna kelinci dalam mengkonsumsi hijauan daun mungkin hanya sekitar ±10% maka dari itu yang perlu diperhatikan adalah keseimbangan pakan ternak atau keseimbangan hijauan ternak, hijauan ternak yang seimbang terdiri dari hay (rumput kering), biji-bijian, umbi-umbian dan konsentrat. Pemberian hijauan adalah pokok bagi kelinci namun kembali seperti yang sudah di jelaskan diatas bahwa hijauan banyak kadar airnya yang bisa mengakibatkan kelinci diare. Biji-bijian berfungsi sebagai makanan penguat. Pakan ini diberikan terutama untuk kelinci bunting dan yang sedang menyusui. Jenis pakannya bisa jagung, padi, gandum,kedelai,kacang tanang, dan kacang hijau.Biji-bijian itu sebaiknya digiling atau ditumbuk lebih dulu. Kalau pemberian biji-bijian terasa mahal, dapat dimanfaatkan bekatul, bungkil tahu, bungkil kelapa, atau bungkil kacang tanah. “Kelinci muda yang dibesarkan melulu dengan pakan hijauan, sampai umur empat bulan bobot hidupnya hanya sekitar 1.5 kg. Kalau pakannya di tambah bekatul atau biji-bijian,kelinci muda umur empat bulan bisa mencapai bobot rata-rata 4 kg untuk New Zealand White, Californian, dan kelinci potong lainnya” (Adie, 2009). Konsentrat dalam peternakan kelinci berfungsi untuk meningkatkan nilai gizi pakan dan mempermudah penyediaan pakan. ”Konsentrat sebagai ransum diberikan sebagai pakan tambahan atau pakan penguat, kalau pakan pokoknya hijauan. Konsentrat untuk kelinci dapat berupa pelet (buatan pabrik),bekatul, bungkil kelapa, bungkil kacang tanah, ampas tahu, ampas tapioka, atau gaplek” (Adie, 2009).
2.3 Penanganan penyakit pada kelinci potong
Pada pemeliharaan kelinci potong sering juga timbul masalah atau penyakit, sebenarnya bila menjaga kebersihan kandang dan sekitar kandang penyakit dapat di minimalisir atau dapat dicegah karena mencegah suatu penyakit lebih baik dari pada mengobatinya. Mengobati kelinci potong bila kelinci itu sakit membutuhkan waktu yang juga lumayan lama tergantung pemyakit yang dideritanya. Biasanya penyakit sering terjadi bila kandang itu lembab jadi usahakan kandang kelinci kering, penyakit yang disebabkan bila kandang kelinci itu lembab adalah kembung, pilek, dan kudis. Penyakit yang sering diderita kelinci adalah penyakit pada pencernaannya akibat makanan yang tidak cocok. Beberapa penyakit pada kelinci yang pertama kurang nafsu makan, hal ini dapat diatasi dengan cara daun pepaya di tumbuk dan diambil airnya, airnya diminumkan ke kelinci sehari 2x sampai kelincinya mau makan, mencret bercampur darah, ditandai dengan berat badan menurun dan perutnya jadi membesar, penangannannya kelinci diberi obat Sulfa Strong atau dengan obat lain yang dapat dibeli di Poultry Shop. Penyakit pada kelinci potong ini kebanyakan cepat sembuh bila di tangani dengan baik oleh petugas kesehatan hewan atau ditanggani sendiri bila mampu.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan masalah dan pembahasannya dapat disimpulkan bahwa pemeliharaan kelinci potong sebaiknya mencari lokasi yang sesuai dengan kelinci,yang paling utama adalah ketersediaan pakan sehari – hari dapat terpenuhi dengan seimbang agar kelinci yang dihasilkan juga berkualitas baik atau tinggi, dan selalu memperhatikan tingkah laku kelinci agar bila kelinci menunjukkan gejala – gejala penyakit yang biasanya diderita oleh kelinci cepat diobati dengan benar. Kedisiplinan pembersihan kandang dan lingkungan sekitar kandang juga sangat menentukan kehidupan kelinci.
3.2 Saran
Melalui kajian – kajian yang telah dijelaskan disarankan kepada peternak kelinci potong :
3.2.1 Pembersihan kandang yang rutin agar kesehatan kelinci didalam kandang dapat terjaga.
3.2.2 Pemberian makanan serta nutrisi yang seimbang kepada kelinci.
3.2.3 Pengontrolan terhadap tingkahlaku kelinci agar kelinci jika sakit dapat segera diobati.
DAFTAR PUSTAKA
Adie. 2009. Makanan ransum kelinci sehat. (diunduh dari http://kelinciindonesia.wordpress.com, diakses 1 November 2009).
Saifudin, M. 2008. Penyakit: Beberapa sesakit yang sering menghantui pemelihara Kelinci. (diunduh dari http://tentangkelinci.wordpress.com, diakses 1 November 2009).
Prasetyo, S. 2007. Ternak kelinci bisa menghasilkan devisa. (diunduh dari http://omdien.wordpress.com, diakses 1 November 2009).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar