Senin, 04 Januari 2010

MAKALAH REVISI



PEMELIHARAAN KELINCI POTONG UNTUK KONSUMSI

Makalah

Untuk memenuhi tugas matakuliah

Bahasa Indonesia

yang dibina oleh Bapak Didin Widyartono

Oleh:

Ahmad Nurohim

0910553001



UNIVERSITAS BRAWIJAYA

FAKULTAS PETERNAKAN

DESEMBER 2009







BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kelinci dipelihara pada dasarnya untuk memberikan kepuasan bagi pemiliknya karena da­pat memberikan suasana alami berupa penampilan bentuk,warna dan ting­kah laku yang lucu dan imut. Selain itu banyak juga penggemar kelinci memelihara kelinci untuk tujuan koleksi maupun sebagai konsumsi pribadi.

Awalnya memelihara kelinci hanya sebuah kegemaran atau hobi belaka dan sebagian orang beranggapan memelihara kelinci memiliki daya tarik tersen­diri,kebanyakan orang membeli kelinci untuk menghilangkan kejenuhan. Namun dari hobi tersebut berkembang menjadi bisnis alternatif yang menjanjikan karena tidak perlu biaya yang terlalu besar,tetapi justru menguntung­kan daripada bisnis-bisnis ter­nak besar lainnya.

Kegemaran kelinci telah membuat daya tarik sendiri sehingga muncul kelom­pok-kelom­pok pecinta kelinci,begitu juga yang kini terjadi dikalangan masyarakat. Walaupun ternak kelinci potong ini sudah tidak asing lagi dan sudah dikembang­kangkan sejak lama namun para kalangan luas belum menyadari bahwa ternak kelinci potong ini sangat menguntungkan.Sebenarnya ternak kelinci ini sangat menjanjikan bila seseorang jeli melihat situasi dan pangsa pasar hewan,kelinci ini bisa dijual seba­gai kelinci hias maupun kelinci potong, yang sama menghasilkan keuntungan yang tidak sedikit. Maka makalah yang saya buat ini akan menjelaskan tentang pemeliha­raan ke­linci potong.

1.2 Perumusan Masalah

Dalam suatu pemeliharaan kelinci potong tentunya ada beberapa masalah yang akan timbul seperti :

1.2.1 Bagaimana cara penempatan lokasi yang cocok?

1.2.2 Apa makanan yang tepat untuk kelinci potong secara cepat?

1.2.3 dan bagaimana mengatasi penyakit pada kelinci potong tersebut?

1.3 Tujuan

Tujuan pembuatan makalah tentang peternakan kelinci potong ini adalah :

1.3.1 Mempelajari pemeliharaan kelinci potong yang akhir – akhir ini banyak dimi­nati.

1.3.2 Membandingkan beberapa pendapat tentang cara – cara pemeliharaan kelinci potong.

1.3.3 Mendapatkan pengetahuan dalam mengatasi masalah yang terjadi selama peme­liharaan kelinci potong.

1.4 Manfaat

Diharapkan dari pembuatan makalah pemeliharaan kelinci potong ini membe­ri­kan manfaat berupa :

1.4.1 Bertambahnya wawasan dan pengetahuan pembaca tentang pemeliharaan ke­linci potong.

1.4.2 Menambah pengetahuan serta ketrampilan pada pembaca di dalam pemeliha­raan kelinci potong yang meliputi perkandangan, pakan, prawatan keseharian kelinci potong.

1.4.3 Menambah informasi pada kalangan umum tentang pemeliharaan kelinci po­tong dan khususnya pada peternak kelinci potong yang ingin mengembang­kan peternakannya.







BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pemilihan lokasi pemeliharaan kelinci potong

Pemilihan tempat pemeliharaan ini sangat mempengaruhi kelangsungan hidup kelinci itu sendiri, bila tempatnya sangat buruk atau tidak cocok maka kelinci yang ada di tempat itu kualitasnya bisa dipastikan rendah, sebaliknya bila tempatnya co­cok untuk kelinci bias dipastikan kualitas kelinci tersebut akan tinggi. Biasanya tem­pat pemiliharan kelinci harus memenuhi criteria untuk menghasilkan kelinci yang unggul,criterianya adalah sebagai berikut :

2.1.1 Pertama adalah dari segi keamanan karena harga kelinci yang akhir - akhir ini sangat tinggi, maka tempat pemeliharaan sekelilingnya di bangun dinding batako ataupun dinding bata yang dilapisi semen,

2.1.2 Kandang kelinci harus terkena sinar matahari yang cukup,karena bila kan­dang kelinci lembab rawan penyakit yang bias menyebabkan kelinci sakit lalu mati.

2.1.3 Kedua yaitu tempat pembuangan kotoran kelinci ( sanitasi ) , kotoran kelinci ini masih dapat dijual sebagai pupuk kandang yang berguna untuk kesuburan tanaman.

2.1.4 Tahap selanjutnya adalah tempat makan kelinci, tempat makan ini harus dis­esuaikan dengan tubuh kelinci,tidak boleh terlalu tinggi agar kelinci tidak ke­sulitan untuk makan.

2.1.5 Terakhir adalah kelengkapan alat untuk pembersihan kandang kelinci.

Bila kriteria – kriteria tersebut sudah di lakukan dengan baik maka kelinci potong akan aman dan sehat didalam kandang karena hal yang sering dilupakan oleh para peternak kelinci adalah bagaimana membuat kandang yang baik untuk kelinci po­tong? Padahal kandang ini adalah tempat sehari – hari kelinci itu hidup.

2.2 Pemilihan makanan yang tepat untuk penggemukan kelinci

Kelinci liar dalam hal mencari makan sangatlah bebas, bebas dalam arti me­milih makanan yang disukai atau makanan yang cocok, namun bila kelinci ternak dalam hal makan harus diperhatikan dengan baik karena makan kelinci ini tergantung pemiliknya.Pemilihan makanan bagi kelinci sangatlah berpengaruh untuk kelangsun­gan hidup kelinci itu sendiri, maka dari itu pemilihan makanan ini harus selektif ka­rena ada makanan yang tidak cocok untuk kelinci yang menyebabkan kelinci itu sakit atau mempunyai masalah pada pencernaannya, untuk menghindari hal tersebut kita harus memahami bahwa kelinci merupakan hewan ternak pseudo-ruminant, herbifora yang tidak dapat menyerap serat – serat makanan dengan baik,proses fermentasi ma­kanan hanya terjadi di dalam usus besarnya saja, karena ±50% dari bagian pencer­naan kelinci adalah usus besar. Biasanya peternak tradisional hanya memberi pakan kelinci hijauan daun saja padahal hijauan ternak ini bila langsung diberikan pada ke­linci dalam bentuk yang masih segar sangat tidak baik, karena hijauan pakan tersebut masih mengandung racun dan getah alangkah baiknya bila pakan hijauan tersebut di layukan terlebih dahulu untuk menghilangkan racun dan getah yang menempel, perlu diketahui bahwa daya cerna kelinci dalam mengkonsumsi hijauan daun mungkin hanya sekitar ±10% maka dari itu yang perlu diperhatikan adalah keseimbangan pa­kan ternak atau keseimbangan hijauan ternak, hijauan ternak yang seimbang terdiri dari hay (rumput kering), biji-bijian, umbi-umbian dan konsentrat. Pemberian hijauan adalah pokok bagi kelinci namun kembali seperti yang sudah di jelaskan diatas bahwa hijauan banyak kadar airnya yang bisa mengakibatkan kelinci diare. Biji-bijian ber­fungsi sebagai makanan penguat. Pakan ini diberikan terutama untuk kelinci bunting dan yang sedang menyusui. Jenis pakannya bisa jagung, padi, gandum,kedelai,kacang tanang, dan kacang hijau.Biji-bijian itu sebaiknya digiling atau ditumbuk lebih dulu. Kalau pemberian biji-bijian terasa mahal, dapat dimanfaatkan bekatul, bungkil tahu, bungkil kelapa, atau bungkil kacang tanah. “Kelinci muda yang dibesarkan melulu dengan pakan hijauan, sampai umur empat bulan bobot hidupnya hanya sekitar 1.5 kg. Kalau pakannya di tambah bekatul atau biji-bijian,kelinci muda umur empat bulan bisa mencapai bobot rata-rata 4 kg untuk New Zealand White, Californian, dan ke­linci potong lainnya” (Adie, 2009). Konsentrat dalam peternakan kelinci berfungsi untuk meningkatkan nilai gizi pakan dan mempermudah penyediaan pakan. ”Kon­sentrat sebagai ransum diberikan sebagai pakan tambahan atau pakan penguat, kalau pakan pokoknya hijauan. Konsentrat untuk kelinci dapat berupa pelet (buatan pa­brik),bekatul, bungkil kelapa, bungkil kacang tanah, ampas tahu, ampas tapioka, atau gaplek” (Adie, 2009).

2.3 Penanganan penyakit pada kelinci potong

Pada pemeliharaan kelinci potong sering juga timbul masalah atau penyakit, sebenarnya bila menjaga kebersihan kandang dan sekitar kandang penyakit dapat di minimalisir atau dapat dicegah karena mencegah suatu penyakit lebih baik dari pada mengobatinya. Mengobati kelinci potong bila kelinci itu sakit membutuhkan waktu yang juga lumayan lama tergantung pemyakit yang dideritanya. Biasanya penyakit sering terjadi bila kandang itu lembab jadi usahakan kandang kelinci kering, penyakit yang disebabkan bila kandang kelinci itu lembab adalah kembung, pilek, dan kudis. Penyakit yang sering diderita kelinci adalah penyakit pada pencernaannya akibat ma­kanan yang tidak cocok. Beberapa penyakit pada kelinci yang pertama kurang nafsu makan, hal ini dapat diatasi dengan cara daun pepaya di tumbuk dan diambil airnya, airnya diminumkan ke kelinci sehari 2x sampai kelincinya mau makan, menc­ret ber­campur darah, ditandai dengan berat badan menurun dan perutnya jadi membesar, penangannannya kelinci diberi obat Sulfa Strong atau dengan obat lain yang dapat dibeli di Poultry Shop. Penyakit pada kelinci potong ini kebanyakan cepat sembuh bila di tangani dengan baik oleh petugas kesehatan hewan atau ditanggani sendiri bila mampu.







BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Berdasarkan masalah dan pembahasannya dapat disimpulkan bahwa pemeli­haraan kelinci potong sebaiknya mencari lokasi yang sesuai dengan kelinci,yang pal­ing utama adalah ketersediaan pakan sehari – hari dapat terpenuhi dengan seimbang agar kelinci yang dihasilkan juga berkualitas baik atau tinggi, dan selalu memperhati­kan tingkah laku kelinci agar bila kelinci menunjukkan gejala – gejala penyakit yang biasanya diderita oleh kelinci cepat diobati dengan benar. Kedisiplinan pembersihan kandang dan lingkungan sekitar kandang juga sangat menentukan kehidupan kelinci.

3.2 Saran

Melalui kajian – kajian yang telah dijelaskan disarankan kepada peternak ke­linci potong :

3.2.1 Pembersihan kandang yang rutin agar kesehatan kelinci didalam kandang da­pat terjaga.

3.2.2 Pemberian makanan serta nutrisi yang seimbang kepada kelinci.

3.2.3 Pengontrolan terhadap tingkahlaku kelinci agar kelinci jika sakit dapat segera diobati.







DAFTAR PUSTAKA

Adie. 2009. Makanan ransum kelinci sehat. (diunduh dari http://kelinciindonesia.wordpress.com, diakses 1 November 2009).

Saifudin, M. 2008. Penyakit: Beberapa sesakit yang sering menghantui pe­meli­hara Kelinci. (diunduh dari http://tentangkelinci.wordpress.com, diakses 1 Novem­ber 2009).

Prasetyo, S. 2007. Ternak kelinci bisa menghasilkan devisa. (diunduh dari http://omdien.wordpress.com, diakses 1 November 2009).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar